Ketua PC IAI Labuhanbatu: Obat yang Beredar Mesti Aman

Rantauprapat (LB)- Ketua PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Labuhanbatu Haris Pardamean SFarm Apt menegaskan bahwa setiap obat yang beredar mesti aman. Itu syarat mutlak, karena obat  tidak segera digunakan setelah diproduksi.

"Perjalanan dari gudang pabrik obat hingga ke tangan pasien, memerlukan waktu yang tidak dapat ditentukan. Bisa dalam hitungan bulan, bahkan tahun," sebut Haris Pardamean pada seminar sehari yang digelar IAI Labuhanbatu sebelum acara Rakercab, Sabtu (22/10), di Platinum Hotel Rantauprapat.

Dalam seminar yang dihadiri bendahara IAI Sumut Dra Flora Sari Apt mewakili ketua IAI Sumut, Kepala BPOM Sumut Drs Ali Bata Harahap MKes Apt, Dra Azwinar selaku verifikator Resertifikasi PD IAI Sumut dan Kadis Kesehatan Labuhanbatu diwakili Kabid Yankesfar Dian Nugraheni SKM MKes, ungkapnya, sepanjang perjalanan banyak sekali faktor lingkungan yang mungkin saja mempengaruhi obat.

"Misalnya, suhu, cahaya dan kelembaban. Tidak ada yang bisa mengetahui apakah obat masih sama aktivitasnya dengan saat diproduksi atau tidak," ujarnya.

Dengan demikian, perlu peranan apoteker selaku orang yang berkompeten. Mengapa harus  apoteker? Sebab, distribusi obat tidak sama seperti distribusi barang dan jasa yang lain. "Obat memiliki nilai yang lebih besar, yaitu nilai sosial," sebutnya.

Melihat aspek tersebut, katanya, sebagai apoteker tidak hanya dituntut untuk bisa membuat dan memberikan obat saja, tetapi juga dapat memastikan peredaran atau distribusinya.

Ketua panitia Romi SSi Apt menyebut seminar ini terselenggara berkat kerjasama panitia, pengurus IAI dan semua pihak apotek yang ada di Kabupaten Labuhanbatu, Labusel dan Labura.

Dia juga mengajak peserta mengikuti seminar obat ini dengan sungguh-sungguh agar dapat bermanfaat, apalagi nara sumber memiliki segudang ilmu. "Mari kita ikuti seminar ini dengan sungguh-sungguh, karena ini sangat bermanfaat bagi kita," ajaknya. (D13/f)